Judul buku ini terinspirasi oleh Catatan Harian Disway Dahlan Iskan yang keren itu. Penulis sejak remaja kebetulan selalu memiliki buku catatan harian. Isinya umum saja. Tak lain tentang keseharian yang dilewati dialami atau dilakukan. Dari membaca isi catatan harian Disway maka sebetulnya penulis ingin ikut menulis hikmah harian lalu kutulis spesial di buku harianku. Rupanya tak mudah bagiku, hingga lebih sering kembali ke selera asal, menulis giat harian. Sekali pun begitu sudah timbul hasrat hati ingin pamerkan dan wariskan hasil karya catatan ini kepada anak cucu.
Namun ini adalah sepotong kecil diary, paruh tahun saja. Sebab dibukukan dalam rangka program kreasi buku solo sebulan, hanya dalam bulan September 2022. Program ini dirilis Komunitas Yuk Menulis (KYM) dengan founder ibu Vitriya Mardiyati, sang pegiat literasi handal masa kini. Bagi yang belum mengenal beliau, silakan anda periksa medsosnya ya.
Bila anda membaca buku ini, anda sedang membaca tulisan seorang nenek-nenek. Harap banyak maklum beribu maklum bila isinya terasa jadul, kurang kekinian. Karena anda bersedia membaca, alangkah senang hatiku. Terima kasih banyak ya, salam literasi. Aku amat berterima kasih bila anda berkenan memberi usul saran demi keterampilanku menulis bisa meningkat. Apa pun nanti yang terjadi, aku tetap mengucap alhamdulillah. Segenap syukur terima kasih puji puja dan doa hanya kehadirat-Mu Yaa Rabb. Perkenanlah doa-doa kami. Amin.
Ulasan
Belum ada ulasan.