Model pembelajran RADEC merupakan model pembelajaran yang berasal dari Indonesia diperkenalkan oleh Wahyu Sopandi pada Konferensi Internasional di Kuala Lumpur Malaysia. Model pembelajaran RADEC adalah inovasi baru pada pendidikan supaya tercapainya kompetensi abad 21 karena pada model ini peserta didik diberikan kesempatan untuk meningkatkan kemampuan dirinya dan mendapat beragam informasi dari beraneka macam sumber. Sehingga kegiatan pembelajaran menjadi lebih bermakna karena siswa terlibat secara aktif dalam kegiatan pembelajaran—siswa diberikan kesempatan untuk mendapat pengalaman secara langsung dalam proses pembelajaran.
Adapun literasi sains (Science Literacy) berasal dari dua kata yaitu literastus yang berarti melek huruf, atau pendidikan dan kata Scientia yang berarti mempunyai pengetahuan. Konsep literasi sains pertama kali diperkenalkan pada tahun 1958 oleh Paul De Hurd, seorang ahli pendidikan. Hurd mendefinisikan literasi sains sebagai cara memahami sains dan penerapan sains dalam kehidupan sehari-hari. Literasi sains memiliki sifat multidimensional—siswa memaknai pengalaman hidupnya sehari-hari dengan mengembangkan rasa ingin tahunya yang pada akhirnya siswa dapat menanya, menemukan dan mengambil suatu keputusan. Literasi sains sangat penting dikuasai oleh sisa karena literasi sains menjadi tolak ukur tercapainya keterampilan abad 21 dan merupakan tujuan utama dari pendidikan sains. Literasi sains juga sudah terintegrasi dalam kurikulum 2013.
Ulasan
Belum ada ulasan.