Untuk membantu siswa yang terdampak pandemi dan berpotensi tertinggal sebagai dampak pembelajaran jarak jauh, guru perlu melakukan assesmen diagnostik. Asesmen dilakukan disemua kelas secara berkala untuk mendiagnosis kondisi kognitif dan non-kognitif siswa. Assesmen non-kognitif ditujukan untuk mengukur aspek psikologis dan kondisi emosional siswa, seperti kesejahteraan psikologi dan social emosi, kesenangan siswa selama belajar dari rumah serta kondisi keluarga siswa. Assesmen kognitif ditujukan untuk menguji kemampuan dan capaian pembelajaran siswa. Hasil assesmen digunakan sebagai dasar pemilihan strategi pembelajaran dan pemberian remedial atau pelajaran tambahan untuk peserta didik yang paling tertinggal.
Dengan adanya program merdeka belajar ini maka guru memiliki kebebasan untuk mengarahkan proses pembelajaran sesuai dengan minat dan bakat siswa. Guru akan mampu memetakan kompetensi apa yang diperlukan agar kemampuan peserta didiknya dapat berkembang secara optimal. Merdeka belajar mengarahkan mindset bangsa Indonesia untuk percaya bahwa setiap generasi memiliki kelebihannya masing-masing. Sebagai orang dewasa yang melek pendidikan tentunya harus mampu mengidentifikasi kelebihan dari seorang anak untuk dikembangkan.
Ulasan
Belum ada ulasan.