Meningkatkan dimensi pikir dapat menggunakan intuisi, intuisi melekat pada semua orang dan jangan sampai intuisi tersebut dirampas oleh siapa pun. Hal tersebut harusnya menjadi cerminan bagi seorang praktisi olah pikir. Intuisi ruang dan intuisi waktu dalam filsafat memang mampu menembus ruang dan waktu, namun setinggi-tingginya filsafat, jangan sampai melebihi spiritualitas. Manusia hidup juga menyelaraskan diri untuk menggapai ilmu, namun jika kita hanya rajin menuntut ilmu, menggunakan daya kemampuan atau potensi kita untuk diri sendiri, itu sama saja menuntut ilmu yang paling rendah. Alangkah lebih baik jika ilmu yang telah kita peroleh dapat bermanfaat untuk orang lain.
Relatifnya manusia terhadap ruang dan waktu, memunculkan sebuah pertanyaan yang dapat dimulai dari kata “mengapa”. Saat manusia menjelaskan jawaban dari pertanyaan “mengapa” yang pertama, akan muncul “mengapa” yang kedua, “mengapa” yang ketiga, “mengapa” yang keempat, “mengapa” yang kelima, dan seterusnya. “Mengapa” tidak akan pernah habis, dan akan terus ada, oleh karena itu “mengapa” jumlahnya banyak tak hingga. Mari kita bersikap terbuka pada dimensi ruang dan waktu, karena segala macam kemungkinan ada di sana, baik yang ada dan yang mungkin ada.
Ilmu olah pikir itu terdiri dari ; hipnosis – hipnoterapi, NLP dan Coaching. Ilmu ketarampilan softskill manusia ini adalah metode yang efektif untuk mengembangkan keterampilan dan kepribadian seseorang. Selain memiliki banyak manfaat, baik untuk pribadi maupun organisasi, coaching juga mudah dilakukan, asalkan dengan cara yang benar.
Ulasan
Belum ada ulasan.