Antologi puisi ini berjudul “Ayahku Kuat Kuatnya Ibu”. Antologi ini berisikan 52 judul puisi yang mengandung berbagai pesan untuk kehidupan manusia.
Dalam antologi puisi ini, penulis mengambarkan berbagai perasaan penulis terhadap fenomena yang dirasakan. Beberapa puisi mengambarkan rasa sayang dan kekaguman terhadap orang tua seperti tergambar pada puisi ‘Ayahku Kuat’ dan ‘Kuatnya Ibu’. Untuk protes sosial sepertu tergambar pada puisi ‘Meraka Tak Mengerti’ dan ‘Masih Ada yang Terbelenggu’. Ada juga pusi yang berisikan kasih sayang seperti pada puisi ‘Senyummu’ dan ‘Mekar Cintaku’. Ada pula pusi yang menggambarkan ketuhanan seperti dalam puisi ‘Jika Kau Panggil Aku’ dan ‘Kembalilah’. Selain itu beberapa puisi yang berisikan kemanusiaan, sseperti tergambar pada puisi ‘Kajuruhan’ dan ‘Cianjur Berduka’.
Pembaca antologi ‘‘Ayahku Kuat Kuatnya Ibu” karya Gunawan, akan merasakan pemakaian gaya bahasa repetisi, seperti terlihat pada puisi yang berjudul ‘Mereka Tak Mengerti’ dan ‘Bijaksana’. Majas perumpamaan juga digunakan penulis, seperti pada baris Ilmu laksana lentera pada puisi ‘Ilmu’. Beberapa puisi ditulis secara akrostik, seperti puisi ‘IIlmu’ dan ‘Ilmu dan Budi’.
Ulasan
Belum ada ulasan.